Friday, May 14, 2010

tentang hati (1)

Assalamualaikum wbt...

insyaAllah dah lama saya ingin kongsikan artikel ini..ianya adalah surat daripada seorang pemuda kepada Imam Hassan Al-Banna. surat ini berkaitan tentang hati..

jom baca,semoga kita sama-sama mendapat manfaat darinya insyaAllah..



Petikan daripada buku Menjadi Hamba Rabbani ; Dr Majdi Hilali terbitan Maghfirah pustaka

Yang terhormat Ustadz Hassan al-Banna,

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Apakah anda pernah mendengar tentang lelaki tanpa hati?. Maaf, jika hati yang dimaksud adalah salah satu anggota tubuh dari daging yang berwarna merah, yang menarik dan melepaskan darahnya, tentu saja lelaki itu memilikinya. Yang dengannya dia dapat hidup dan menjalani kehidupannya. Akan tetapi hati yang bersemangat, kuat dan hidup, sayang sekali dia tidak memilikinya.

Dia mengetahui kebaikan meskipun kecil, dia juga mengetahui tempat-tempat keburukan meskipun samar-samar.

Seringkali dia merasa benar jika membaca perilaku seseorang dari wajahnya dan dia juga dapat memberi isyarat akan hal itu. Akan tetapi, dia tidak memiliki hati. Jika bertemu dengan teman lamanya yang tidak bersua, dia menyalaminya dan menggenggam tangannya dengan kuat, bahkan memeluknya. Namun, hatinya tetap beku, sama sekali tidak terpengaruh, Dia memberi nasihat kepada orang lain, "Jadilah kalian begini dan jadilah kalian begitu", serta menyebutkan berbagai dalil dan alasan, namun hatinya semakin keras dan tidak terpengaruh.

Dia tersenyum kala menerima berita gembira. Dia juga mengernyitkan dahi saat menerima berita duka. Akan tetapi, kegembiraan dan kesedihannya hanyalah reaksi alami, sedangkan hatinya tetap diam dan tidak tergoncang.

Dia menyatakan cinta dan benci kepada seseorang. Ketika melihat hatinya, hatinya tetap diam tanpa memberi penjelasan.

Dia berdiri menunaikan salat dan berusaha kusyuk, membaca al-Quran dan berusaha memusatkan perhatiannya. Ketika meunaikan solat, membaca bacaan salat dengan nada-nadanya, sehngga orang-orang pun berkata, "Dia tipe orang yang kusyuk". Akan tetapi, ketika meraba hatinya, dia mendapatinya tuli dan tidak kusyuk, walaupun memahami apa yang dibaca.

Ini adalah gambaran yang sebenarnya terjadi pada hati lelaki tersebut. Saya tidak melebih-lebihkan atau menguranginya. Menurut anda, apakah anda dapat mengatakan bahwa hatinya sama seperti hati orang-orang pada umumnya?.

Saya dianugerahi akal, tetapi hati saya hilang. Saya meraskan pikiran saya menyala-nyala, bekerja, hidup dan menunjukkan keberadaannya. Akan tetapi, ketika saya ingin merasakan hal itu pada hati saya, sama sekali tidak menemukannya. Saat ini, anda telah mendengar tentang seorang lelaki yang tidak memiliki hati.

Dia adalah seorang pemuda yang membaiat anda dan anda mengambil sumpah setia darinya. Apakah anda rela seorang tentera anda hidup tanpa hati? Apakah anda dapat membantu menghidupkan hatinya agar bergerak dan merasakan apa yang diucapkan oleh lisannya.

Ini adalah penyakit salah seorang tentera Anda yang akan membuat Anda sedih jika mengetahuinya. Oleh kerana itu, saya tidak menyebutkan namanya, hingga saya memberitahu Anda akan kesembuhannya.



bagaimana balasan daripada Imam Hassan Al- Banna?

2 comments:

Anonymous said...

Jazakallah. entry yang menyentuh hati ini. moga peringatan ini mencerahkan hati2 kita semua. amin..

halawatul iman said...

ajmaen..
alhamdulillah